Setelah erupsi tahun 2006, Gunung Merapi kembali erupsi pada tanggal 26 Oktober 2010 pada pukul 17:02. Status Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal manjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010. Pada 21 Oktober 2010 status Merapi menjadi Siaga, dan kemudian Awas, terhitung sejak 25 Oktober 2010.
Data yang tercatat oleh pemerintah kabupaten sleman sampai tanggal 30 oktober 2010 tercatat sebanyak 37 korbaban meninggal, dan ribuan dari 4 desa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dalam peristiwa itu juga Juru Kuncen Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan ikut menjadi korban dari awan panas akibat erupsi merapi tersebut.
Mendengar kabar Mbah Marijan meninggal dunia dalam bencana tersebut saya masih belum percaya, dan saya selalu update berita di TV maupun di internet. Saya mulai percaya ketika para relawan yang memberi kesaksian bahwa jasad Mbah Marijan dalam keadaan sujud ditemukan dalam rumahnya, diperkuat dengan peci dan baju batik yang biasa digunakan Mbah Marijan memperkuat bahwa itu adalah jasad Mbah Marijan. Saya langsung terharu melihat kejadian tersebut, Seorang yang meninggal dalam keadaan menjalankan tugas insya Allah Khusnul Khotimah.